Selasa, 25 Oktober 2011

Febri Andriansyah

Kebijakan Pemerintah Seakan Menyengsarakan Rakyat

 Topik: Sistem Politik, Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah

           Daerahku terkenal dengan pusat Industri Rotan Nasional di Indonesia. Usaha keluargaku sendiri bergerak dalam bidang rotan. Saya sangat merasakan bagaimana kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintahan pusat sangat berpengaruh besar terhadap semua sektor. Dimulai dari masa sebelum reformasi sampai sekarang.  AgroIndonesia, “Sebagai negara produsen rotan terbesar dunia, industri pengolah rotan di negeri ini pernah merasakan manisnya bisnis di sektor industri berbasis rotan, terutama di era tahun 80-an hingga 90-an.”(agroindonesia.co.id). Larangan kebijakan ekspor rotan pada saat itu membuat perekonomian Pemerintah Daerah Cirebon kian membaik dan meningkat. Tentu saja negara pun ikut ambil bagian dalam keuntungan itu. Tetapi semua berubah ketika datang masa reformasi dan semua tatanan pemertintahan berubah total. Muncul banyak peraturan serta kebijakan-kebijakan yang seakan tidak ada habisnya. Perekonomian rakyat yang kian memburuk serta Sumber Daya Alam (SDA) yang kian diambil oleh negara lain, membuat Indonesia makin berada dalam keterpurukan ekonomi.

Otonomi Daerah Tak Berpengaruh

      Sekarang semua kebijakan seakan menyengsarakan rakyat. Dan keuntungan yang besar sangat dirasakan oleh pemerintah itu sendiri. Bagaimana tidak, setiap kebijakan hampir semua nya hanya menguntungkan sebelah pihak. Seakan Pemerintah Daerah tak mampu menangani dan mendengarkan suara rakyatnya, menjadikan efek dari kebijakan ini pun makin memburuk. Seharusnya kebijakan otonomi daerah dapat dijadikan sebagai media transformasi perwujudan model pemerintahan yang menopang tumbuhnya kultur demokrasi di Indonesia.
      Adanya Otonomi daerah adalah untuk menjadikan daerahnya menjadi sejahtera. Dengan adanya otonomi daerah tersebut, menurut Mariun (1979) yaitu bahwa dengan kebebasan yang dimiliki oleh pemerintah daerah memungkinkan untuk membuat inisiatif dan kebijakan sendiri, mengelola serta mengoptimalkan sumber daya daerah. Serta adanya kebebasan untuk berinisiatif merupakan suatu dasar pemberian otonomi daerah, karena dasar pemberian otonomi daerah yaitu dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan daerah setempat. Tetapi kenyataannya sekarang Pemerintah Daerah tidak ada inisiatif untuk memperjuangkan nasib daerahnya. Peran Pemerintah Pusat masih terasa kuat memegang peranan Pemerintah Daerah.

Membuat Kebijakan Sebelah Pihak

    Diikuti  dengan bergulirnya kekuasaan dalam Pemerintahan membuat kebijakan-kebijakan serta peraturan yang telah dibuat kembali di refisi dan dibenahi. Seakan tidak puas dengan apa yang didapat, kebijakan tersebut dibuat kembali untuk menguntungkan sebelah pihak tanpa memperdulikan akibatnya. Bisa dikatakan disini Pemerintah berpetan sebagai predator dan rakyatnya sebagai mangsa nya. Kebijakan masalah Ekspor-Impor, Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL), serta masih banyak lagi kebijakan yang jelas sangat merugikan rakyat. Dengan berbagai alasan Pemerintah tetap meyakinkan bahwa kebijakan mereka adalah untuk kebaikan negara, alasan yang membuat mulut rakyat bungkam memang.
    Padahal banyak darah dan perjuangan untuk mencapai era reformasi. Tetapi yang terjadi setelah itu tidak sejalan dengan apa yang diharapkan. Tokoh yang dipercaya untuk mengemban amanat perbaikan bangsa pun memanfaatkan untuk diri nya sendiri.

Tidak Ada Pengembangan SDA dan SDM

    Banyak bukti bahwa pemerintah sudah gagal menangani apa yang dimiliki oleh Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar tetapi tidak diimbangi dengan cara mengolahnya. Seperti kita mempunyai berbagai bahan makanan serta bumbu tetapi kita tidak bisa memasaknya. Jadilah kebijakan ekspor-impor yang membuat rakyat makin miskin.Indonesia hingga saat ini masih dikenal sebagai negara penghasil rotan terbesar di dunia. Diperkirakan 85% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia(AgroIndonesia.co.id, 2011).
Hampir semua Sumber Daya Alam di ekspor ke luar negeri serta diambil alih oleh luar negeri lalu dinikmati hasilnya oleh Indonesia yang dikenal dengan negara konsumtif. Akibatnya tidak ada produksi yang ada hanya konsumsi, itulah yang menyebabkan banyaknya produk kita gagal serta berdampak inflasi dan pengangguran. Jika saja pemerintah dapat dengan bijak membuat kebijakan ekspor-impor tersebut lebih baik, tidak akan terjadi seperti ini.
    Lalu kenapa kita tidak bisa memanfaatkan kekayaan alam kita? Sudah pasti kita sebagai warga negara harus mengikuti kebijakan serta aturan yang ada. Tak berbeda dengan Sumber Daya Alam, kita sebagai warga negara juga hanya berbuat pasif tanpa adanya inovasi dan pengembangan diri. Buat apa sang predator mengurus mangsa nya. Kalau memang ada yang diperhatikan kemampuan nya pun hanya untuk dimanfaatkan saja nanti nya.
    Masyarakat bangsa Indonesia pun kini telah berubah. Contohnya saja, ada orang yang lahir, sekolah dan berkeluarga di Indonesia, tetapi dia memandang Indonesia dengan negatif, dia bekerja di luar negeri dan memandang Indonesia dengan negatif kepada teman nya. Nah, bagaimana kalau orang bangsa Indonesia akan seperti itu semua. Bagaimana generasi kita? Saya perpendapat jika keadaan SDA dan SDM kita seperti ini terus, dalam 10-20 tahun kedepan nama Indonesia hanya tinggal nama. Tidak ada lagi solidaritas, kekompakan, beragam suku bangsa, ramah tamah dll. Yang ada hanyalah sifat individual dan satu sama lain saling memanfaatkan.

Keadaan Akibat Kebijakan Sekarang

    Bisa dilihat sekarang KKN yang menjadi pokok permasalahan utama negeri ini membuat bertambahnya kemiskinan serta masyarakat yang berada dibawah garis kesejahteraan. Sungguh sangat ironis memang, tampak terlihat tokoh-tokoh negeri yang dipercaya untuk mengemban amanat rakyat kini bisa dibilang telah menghianati.MenurutPolitical and Economic Risk Consultantcy Ltd (PERC), Indonesia memiliki indeks persepsi korupsi 8,32 pada tahun 2009 dan 9,10 pada tahun 2010, serta menempatkannya sebagai negara terkorup di Asia yang berada di bawah Vietnam dan Filipina(republika.co.id, 2011).
    Sangat kontras memang, aturan dan kebijakan yang sudah mereka buat cukup untuk menjadikan rakyat berjuang keras. Ditambah lagi kasus-kasus KKN yang kian banyak membuat yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Didapat dari badan Pusat Statistik tentang kemiskinan di Jawa Barat tahun 2010 sangat besar yaitu 4.773.700 dan akan terus bertambah(bps.go.id, 2010).Melemahnya industri dalam negeri tidak lebih dari kesalahan Pemerintah sendiri yang tidak mengambil langkah yang tepat. “Pemerintah seharusnya sudah mempunyai strategi untuk memajukan industri dalam negeri mereka. Tetapi sepertinya mereka terlalu internasionalism. Sehingga kebijakan dan keputusannya mereka selalu “menghadap” keluar tanpa melihat ke dalam”(ekonomi.kompasiana.com, 2011).
    Saya sangat menyanyangkan sekali terhadap kasus-kasus diatas. Indonesia bukan lagi seperti yang dulu. Sekarang sudah banyak sekali terluka yang menyebabkan cacat. Sekali lagi peran pemuda-lah yang sangat mempengaruhi, kembangkan di sektor pendidikan maka semua akan berubah. Saya pun berkomitmen bahwa pendidikan adalah nomor satu.

REFERENSI :

Ekonomi.kompasiana.com. (2011).Melemahnya Industri dalam Negeri di Perdagangan Internasional. [online]. Didapat dari: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/10/17/melemahnya-industri-dalam-negeri-di-perdagangan-internasional/.  [Diakses pada: 20 Oktober 2011]

Bps.go.id. (2010).Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin. [online]. Didapat dari: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=23&notab=4.  [Diakses pada: 20 Oktober 2011]

Republika.co.id. (2011).Perkara Korupsi di Indonesia Mencapai 1.018 Kasus. [online]. Didapat dari: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/09/12/lrevtp-perkara-korupsi-di-indonesia-mencapai-1018-kasus.  [Diakses pada: 20 Oktober 2011]

Agroindonesia.co.id. (2011).Perkara Produk Rotan Indonesia Makin Terpinggirkan. [online]. Didapat dari: http://agroindonesia.co.id/2011/08/03/produk-rotan-indonesia-makin-terpinggirkan/.  [Diakses pada: 20 Oktober 2011] 

 

 

Indonesia Dalam Jiwa Pemuda Sekarang

Topik: Identitas Nasional

Saat pertama kali saya datang ke Jakarta, jalan penuh sesak, ramai dan tidak teratur.Bukan karena kendaraan ataupun kemacetan seperti biasanya.Pada saat itu kebetulan sedang ada pertandingan sepakbola Indonesia di Gelora Bung Karno.Tentu saja banyak pendukung yang berdatangan dengan penuh semangat.Dengan aksi ngebut-ngebutan di jalan sambil meneriakan kata Indonesia.“Mereka itu lah pemuda Indonesia zaman sekarang”, pikirku.
      Mendengar kata “Pemuda” sekarang dengan masa kemerdekaan dulu sangatlah berbeda.Seringkali saya pun berbeda mengartikannya. Saat membaca buku sejarah maupun kewarganegaraan, saat melihat dan membaca kata “Pemuda” akan berbeda respon kita dibandingkan jika kita mendengar ucapan dari teman kita ataupun dari lingkungan kita yang mengatakan “Pemuda” sekarang. Sebenarnya saya sendiri pun masih mencari nya sampai sekarang.Apa yang membuat satu kata itu sangat berbeda artinya? Ya, tentu saja.Karena ada suatu perubahan zaman, tapi bukan itu saja.Sebenarnya ada yang lebih membuatnya berubah.Yaitu pada diri pemuda itu sendiri.Suatu semangat, suatu identitas mereka, suatu kesadaran dan suatu kebanggaan dalam diri mereka sendiri.Yang perlu dipertanyakan adalah kemana dan dimana Indonesia dalam diri pemuda saat ini?Coba sejenak kita melihat masa lalu saat pemuda Indonesia dalam masa-masa perjuangan dan mencoba untuk memperjuangan kemerdekaaan nya.Dan coba kita lihat masa sekarang dengan semua yang serba tercukupi.Sebetulnya yang membuat pemuda sekarang berbeda hanyalah ada dalam diri mereka sendiri.Yaitu Indonesia dalam diri mereka.Negara yang mereka tempati, suatu bangsa yang amat sangat besar dengan bergabai suku dan budaya yang membuatnya begitu beragam.


Memperjuangkan Kemerdekaan

Sumpah PemudaVersi Orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poeteradanpoeteri Indonesia, mendjoendjoengbahasapersatoean, bahasa Indonesia.
(sumpahpemuda.org, 2011)
         Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.




      Zaman memang sudah berubah, masa reformasi telah dilewati, lalu teknologi pun sudah berkembang dengan begitu pesatnya. Tetapi nama Indonesia tidak pernah berubah dari dulu. Perjuangan pemuda saat itu tidak setengah-setengah. Mereka rela berkorban bagi negara nya demi menjunjung tinggi kemerdekaan dan mempertahankan nama Indonesia. Ir. Soekarno, berkata: “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”(kompas.com, 2011).Lalu mengapa harus pemuda yang dipilih oleh Ir. Soekarno? Karena pemuda merupakan golongan yang penuh semangat dan gairah, golongan yang selalu bersikap kritis terhadap berbagai situasi yang terjadi di masyarakat. Selain itu juga pemuda merupakan golongan yang nantinya akan meneruskan kemana negara Indonesia ini akan berjalan.

        Bila kita lihat Dr.Sutomo pada saat itu usianya belum genap 20 tahun. Beliau sudah membuat organisasi pergerakan yang pertama yaitu Budi Utomo. Lalu bagaimana perjuangan  pemuda dalam memperkenalkan konsep persatuan bangsa  Indonesia pada pelaksanaan Sumpah Pemuda, dan bagaimana semangat perjuangan dari  Wikana dan Yusuf Kunto dalam Peristiwa Rengasdengklok waktu itu, memang sulit bagi kita untuk menemukan hal semangat semacam itu lagi dalam jiwa pemuda Indonesia di era globalisasi pada saat ini.

Sosok Pemuda Saat Ini
        Saat ini para pemuda Indonesia tidak lagi melanjutkan perjuangan bangsa ini.
melainkan saat ini Pemuda Indonesia "Menikmati" perjuangan para pemuda bangsa Indonesia terdahulu. Apabila kita melihat mahasiswa zaman sekarang, yang mempunyai idealisme yang tinggi dan menumpahkannya kepada beberapa demonstrasi yang cenderung anarkis. Sungguh sangat disayangkan. Itu semua dilakukan hanya tanpa alasan dan mengandalkan emosi sesaat serta tidak sebanding dengan nilai yang didapat di bangku kuliah.
        Memang tidak bisa kita pungkiri bila perubahan itu memang ada dan harus ada. Tapi perubahan sekarang tidaklah makin membaik. Sebetulnya masih ada pemuda seperti dulu pada sekarang ini. Tetapi mereka tertutupi oleh pemuda yang apatisme, hedonisme dan berbagai macam kegiatan antisosial serta belum lagi banyak pergerakan pergerakan pemuda yang tidak nasionalisme. Belum lagi pemuda sekarang mempunyai masalah yang sangat kompleks seperti pengangguran, pendidikan, krisis mental, moral, budaya barat dan sebagainya.
       Kemudian aksi tawuran yang hampir ada di setiap pelosok negri ini dilakukan oleh kelompok-kelompok pemuda. Apa yang mereka pertahankan? Sayang nya pemuda sekarang sulit sekali untuk bisa ikut merasakan penderitaan dan kerasnya pada zaman kemerdekaan. Sulit bagi kita untuk bisa menerapkan apa itu Indonesia yang sebenarnya di dalam diri pemuda sekarang.



Penerapan Sumpah Pemuda Saat Ini

Mari kita lihat kembali Sumpah Pemuda yang begitu sangat di perjuangkan pada masa nya kini telah berubah. Kenapa demikian? Mari kita lihat sejenak lingkungan pemuda pada era globalisasi ini. Apakah mereka masih melihat Sumpah Pemuda yang menjadi awal kebangitan bangsa ini?
Sedikitnya 75 dari 100 pelajar dan pemuda di Kota Kediri, Jawa Timur tidak mengetahui sejarah tentang Sumpah Pemuda(11/10). (Tempointeraktif.com, 2011)
Banyak hal lain yang menjadikan Sumpah Pemuda tak ada artinya di era globalisasi ini. Banyak sekali dan hampir semua pemuda yang mengikuti trend luar negeri dan pergaulan yang tidak mencirikan Indonesia. Serta tidak kompak dan saling menyerang antar suku bangsa. Belum lagi bahasa pemuda saat ini (ABG) yang jauh dari bahasa asli Indonesia.
    Oleh karena itu marilah kita sebagai pemuda bangsa Indonesia, terapkan jiwa Indonesia didalam diri kita. Bangun kembali identitas Indonesia dengan pemuda yang mampu menghargai dan menyayangi bangsa dan negara nya.

Referensi

Tempointeraktif.com. (2010).Mayoritas Pemuda dan Remaja Kota Kediri Tak Tahu Sejarah Sumpah Pemuda. [online]. Didapat dari: www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/10/29/brk,20101029-288093,id.htm. [Diakses pada: 16 Oktober 2011]

Sumpahpemuda.org.(2011).Sumpah Pemuda.[online]. Didapat dari: www.sumpahpemuda.org. [Diakses pada: 16 Oktober 2011]
Muda.kompasiana.com.(2011).Pemuda dan Perubahan. [online]. Didapat dari: http://muda.kompasiana.com/2011/09/17/pemuda-dan-perubahan/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar