Rabu, 26 Oktober 2011

Lulu Aspiyatun


Eksistensi Jati diri Pemuda membawa Identitas Nasional.
Apakah Identitas Nasional itu? Satu pertanyaan yang cukup mengagumkan bagi kita untuk mengetahui hal yang sedang terjadi saat ini. Beginilah, identitas nasional yang sedang dilanda negara Indonesia dengan segala keadaan yang berkecamuk memerangi manusia Indonesia. Dewasa ini, banyak sekali hal yang mengakibatkan ketidaksinambungan antara identitas nasional yang dimiliki oleh warga negara, inilah sesuatu yang fundemental bagi seluruh warga negara Indonesia, karena refleksi identitas nasional itu sendiri berimbas kepada hakekat bangsa.
Identitas Nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang terkenal di seluruh dunia bahwa identitas itu sendiri sesuatu hal yang membedakan satu negara dengan negara yang lainnya. Untuk itulah, perlu adanya kontribusi yang besar untuk memperkokoh kefahaman identitas nasional bagi manusia yang ada di dalam suatu lingkup negara.
Indonesia merupakan pokok kajian yang dipangku dari identitas nasional itu sendiri. Negara yang terkenal dengan segudang kebudayaan, rakyat yang ramah tamah dan penuh rasa solidaritas tinggi, kini hal itu semakin memudar karena berbagai faktor, globalisasi yang ada pada era ini adalah hal yang sangat berkaitan dengan identitas nasional.
Kemajuan yang pesat dari segala bidang sehingga mempengaruhi moralitas, perilaku dari keadaan suatu bangsa. Falsafah yang terdengar dan didengungkan saat ini pun kian merobek kuat indahnya identitas nasional itu sendiri. Pada hakikatnya, identitas nasional yang sekarang dimiliki Indonesia merupakan hal pokok yang perlu dibenahi setiap saat. Identitas nasional itu sendiri juga tidak luput dari kehidupan kaum pemuda yang merupakan titik tolak kemajuan suatu bangsa di masa mendatang. Krisis identitas diri yang menjadi dasar memerlukan penelaahan yang lebih mendalam karena merupakan hal yang sangat pokok. Nasional disini mencakup segala aspek yang mendukung terbentuknya suatu negara. Namun, kala kini, semangat kebangsaan dan cinta tanah air sebagai perwujudan dari Identitas Nasional itu sendiri telah memudar dari manusia yang ada di dalamnya.
Peran kaum muda saat ini adalah tonggak besar berkembangnya suatu bangsa. Karena dari situlah letak kejayaan yang akan merefleksikan semua hal yang mendukung pulih berkembangnya suatu bangsa. Lihatlah studi kasus yang ada pada zaman sekarang, terpengaruh dengan budaya yang sekarang ini mengarah kepada kebebasan justru dijadikan hal yang wajar. Para pemuda yang berfikir untuk mengikuti trend yang ada saat ini dianggap sebagai kegiatan yang biasa saja dan tidak ada rasa keprihatinan yang ada pada jiwa pemuda saat ini. Pemuda yang dibutuhkan saat ini adalah pemuda yang bisa menjadi dirinya sendiri tanpa terpengaruh dengan orang lain dan lingkungan yang membawa kepada keglamoran. Pemuda yang percaya akan kemampuan dan kepribadiannya sendiri adalah pemuda yang sangat diidamkan negara ini.
Banyak sekali orang yang berpendidikan di negara ini, namun tidak sebanding dengan realita kehidupannya sehari- hari. Saya pernah membaca sebuah buku yang berjudul “ Menjadi Sang Idola” yang paragrafnya berupa :
“Diakui atau tidak, pendidikan memainkan peranan penting yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak setiap manusia. Semakin tinggi jenjang pendidikan dan pengetahuan yang diraih, semakin berkualitas pulalah perspektif dan aktivitas yang dilahirkannya. Pengenalan ajaran agama pada kaum muda bukan hanya akan membantu mereka memiliki kekuatan psikologis ketika menghadapi problematika hidup apa pun, tetapi sekaligus dapat menghantarkan mereka memahami dan menyadari makna hidupnya di dunia ini sebagai hamba Allah (‘abdullah) bagi yang muslim. Dengan penguasaan ajaran religius, pemuda akan lebih mampu mengarahkan setiap pikiran dan aktivitasnya ke wilayah yang “serba bertanggung jawab”, lantaran adanya kesadaran transedental bahwa di balik setiap perbuatan nya ada balasan yang akan dituainya, entah berupa pahala atau dosa. Jadi, penguatan ilmu agama sangat berguna untuk menumbuhkan penguatan bagi rasa tanggung jawab”.
Setelah membaca buku tersebut, dapat direfleksikan hal tersebut pada kaum pemuda yang saat ini berada di ranah hal yang dianggap kewajaran padahal menyesatkan. Dan dari situ kita juga bisa mengetahui untuk memutar balikkan kepada dasar yang menguatkan kepribadian pemuda adalah adanya keimanan dalam diri jiwa pemuda yang saat ini nyaris hilang. Bagaiman tidak? Semua sendi yang berdasarkan kepada agama mengajarkan kebaikan, akan tetapi inilah krisis pemuda yang ada pada zaman sekarang. Inilah tugas besar yang harus difahami oleh semua pemuda dari berbagai segi kehidupan. Pergaulan bebas, berhura- hura, bahkan jarang sekali menginstropeksi diri dan tidak peduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dibiarkan begitu saja, seakan- akan tidak terjadi apa- apa. Kontribusi besar pemuda akan kemajuan suatu bangsa haruslah tetap dinomorsatukan. Character building dari para pemuda menanggapi segala masalah yang ada akan mengikat pemikiran yang lebih luas tentang identitas nasional bagi negara Indonesia.


Politik yang meranah kehidupan Indonesia
Kehidupan Politik yang ada di Indonesia merupakan ranah yang penting yang menjadi dasar terbentuknya sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Konruensi dan titik tolak ini berlaku bagi seluruh warga Negara Indonesia yang menjadi inti perluasan politik. Politik di Indonesia yang banyak diwarnai dengan kejadian- kejadian yang sangat important merupakan pengkajian yang mendalam. Politik dianggap inti dari semua cabang ilmu karena setiap individu merupakan kajian politik yang perlu ditelusuri. Kehidupan politik di Indonesia mengkaji ranah semua aspek kehidupan dari individu, kelompok dan masyarakat yang ada.
Kembali kita masuk ke dalam kancah Indonesia. Politik dianggap sebagai aset kekuasaan untuk mengatur negara Indonesia. Sebagian orang akan beranggapan seperti itu, bahkan tak kerap pula sebagian orang mengatakan bahwa politik adalah daerah yang kejam. Itulah pendapat dari sebagian orang. Mari kita refleksikan kembali hal tersebut ke dalam diri pribadi kita masing- masing.
Indonesia merupakan negara yang kaya sekali dengan sumber daya alam yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, keadaan sistem pemerintahan bahkan pejabat- pejabatnya banyak yang korup, hal itu adalah hal yang sangat jelas memprihatinkan. Banyak sekali rasa iba dan prihatin terhadap keadaan negara Indonesia yang ada pada saat ini. Dan hal- hal kecil yang mengandung kebohongan ( bibit korupsi ) merupakan Rahasia Umum yang diketahui oleh rakyat yang berada di dalam sistem tersebut. Perlukah kita tersenyum dan tertawa akan hal itu? Refleksikanlah lagi dalam kehidupan kita masing- masing. “Orang Indonesia bodoh” tidak dapat mengelola sumber daya yang ada, padahal negara ini adalah negara yang sangat kaya. Seringkali pernyataan tersebut terlontar dari sebagian orang, lalu apakah kita hanya bisa diam dan melihat hal itu berjalan layaknya kereta api yang berjalan di lintasan dan kita berada di sampingnya dan dengan seksama melihatnya. Inilah tugas besar kita sebagai generasi penerus bangsa sebagai pejuang meneruskan tugas yang diemban para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. 66 tahun sudah negara Indonesia merdeka yang kurang lebih 350 tahun telah dijajah oleh negara asing. Perbandingan ini belum bisa diukur dengan keberhasilan Indonesia selama ini di kancah Internasional. Berbagai segi kehidupan seperti sosial, ekonomi, budaya, dll kerap sekali menjadi kajian dominan bagi negara Indonesia. Kesejahteraan masyarakat yang masih sangat timpang sangat dan perlu sekali dibenahi. Kontribusi besar mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini yang merupakan pemuda ( penopang negara ini di masa yang akan datang) adalah hal yang sangat fundemental bagi negara Indonesia. Keadaan politik dengan segala kehidupan yang merengkuhnya tidak lepas dari peran orang yang berada di dalam ranah perpolitikan tersebut. Kita bisa membayangkan, dengan kemerdekaan Indonesia yang baru didapatkan selama 66 tahun dan menghantarkan Indonesia menjadi negara peringkat 4 di dunia dalam korupsi dan negara yang menduduki peringkat 4 dengan kepadatan penduduknya tak sebanding dengan lamanya Indonesia dijajah selama 350 tahun. Dengan lima kali pergantian kepemimpinan di Indonesia masih meletakkan Indonesia dalam keadaan yang masih semrawut saat ini.

Lihatlah peta di atas. Negara Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan terdiri dari berbagai gugusan pulau, yang rakyatnya tersebar luas dan masih ada kehidupan dari rakyatnya yang masih sangat jauh dari kehidupan yang memadai. Suatu ketimpangan kehidupan yang perlu dikaji lebih mendalam lagi. Resiprokalitas tentang keadaan politik yang menimpa Indonesia terus berkecamuk sampai saat ini. Kita bisa menanyakan pada diri pribadi kita, Siapakah yang akan memimpin negara Indonesia di masa yang akan datang? 
Untuk umur Indonesia 30 tahun ke depan? Inilah tugas manusia yang ada di Indonesia untuk terus mengembangkan negara Indonesia menjadi negara yang maju, beradab, menjadi masyarakat madani dan pelaksanaan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyatnya dalam berbagai segi kehidupan. Apabila keadaan yang tidak bersinambung dalam kehidupan politik saat ini masih berlanjutsamapai masa yang akan datang, maka bagaimana nasib rakyat Indonesia ke depannya? Masyarakat awam yang tidak mengetahui tentang kehidupan politik yang ada di negeri ini hanya bisa diam dan menjalankan perintah atasannya tanpa mengetahui apa kontribusi besar tentang pekerjaan yang sedang mereka lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar